Feeds:
Posts
Comments

Archive for August, 2021

Mengapa?

Perjalanan ini diawali dengan candaan saya ke bro Nico Kanter untuk test-drive mobilnya dengan menggunakan jalur Trans-Java. Awalnya adalah dengan Trip ke Malang bulan Juni yang lalu namun sayangnya saya berhalangan pergi sehingga sahabat-sahabat saya yang akhirnya pergi. Wisata kedua ini dengan kota tujuan Yogya dan sekitarnya dengan target hotel yang berada di luar kota karena kami menyadari kondisi PPKM di Jateng khususnya Yogya. Akhirnya memang ditetapkan oleh mbak Ade Ratih dan bro Nico Kanter kita semua menginap di Plataran Borobudur, Magelang.

Keberangkatan

Hari Kamis, 19 Agustus 2021 disepakati sebagai awal perjalanan kami. Saya dan istri, Lita, berangkat dari rumah sekitar 17:50 karena mesti melakukan tes antigen di QuickTest Cipulir yang sudah saya book sehari sebelumnya. Proses tes nya cepat sekali, Lita dan saya segera meluncur ke rumah bro Nico di Cikatomas II yang disepakati sebagai tikum kami pada pukul 19:00. Saya diantar oleh mantu, Iskandar, dan tepat 19:01 sudah mendarat di rumah bro Nico, tepat bersamaan dengan mbak Ade dan mbak Sri Hagen. 

Sesuai rencana kami bersantap malam dulu di rumah bro Nico dengan masakan lengkap yang telah disiapkan oleh mbak Ade: nasi uduk, ayam goreng, plecing kangkung lengkap dengan sambelnya. Tak hanya itu, kolang-kaling dari bro Nico juga mantab sekali. Kami santap malam bersama sambil  canda tawa: bro Nico, mbak Ade, mbak Sri, Lita, Iskandar, Rachel (putri bro Nico) dan saya.

Mampir Subang

Sekitar pukul 21:00 kami berangkat dengan dua mobil: mobil pertama dinakhodai pak Ardi dengan penumpang: Nico Kanter, Ade Ratih, Srie Hagen dan Rachel. Sedangkan mobil kedua dinakhodai pak Dadi dengan penumpang: Lita dan saya plus semua bagasi (koper) dari kami semua. Perjalanan ke Subang cukup lama karena mobil yang saya tumpangi tidak bisa lari lebih dari 100 km/jam karena memang dibatasi kecepatannya sehingga berada jauh di belakang mobil pertama. 

Menjelang pukul 23:00 mobil yang saya tumpangi akhirnya tiba di rumah Bu Itje Suryono. Setelah menikmati suguhan es kelapa muda yang sudah disiapkan bu Itje, akhirnya kami lanjut perjalanan ke Plataran Borobudur dengan bu Itje gabung di mobil kedua bersama Lita dan saya. Mobil kami berjalan relatif lambat di jalan tol yang cukup sunyi dan beberapa kali rehat sejenak di rest area sekedar untuk liquidity break maupun ngopi-ngopi. 

Masjid Sabilul Istiqomah

Karena mobil berjalan cukup lambat dan bahkan alarm kecepatan berbunyi sebelum mencapai 100 alias kecepatan mobil kami hanya sekitar 90 km / jam maka kami mencapai KM 379 A Gringsing menjelang Subuh untuk memberi kesempatan pak Dadi untuk tidur sejenak. Lima belas menit kemudian memang masuk waktu Shubuh dan kami shalat Shubuh di Masjid Sabiilul Istiqomah yang berdiri megah dan bagus sekali di rest area 379 A Gringsing ini.

Di sini praktis kami hanya ke toilet dan kemudian menuju masjid untuk menunaikan shalat dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Magelang dan kemudian ke Plataran Borobudur. Perjalanan menuju Magelang ini saya nikmati karena lalu lintas sudah cukup ramai di jalan setelah keluar dari tol Semarang menuju Magelang. Alhamdulillah saya akhirnya bisa mengunjungi Kota Magelang untuk pertama kalinya dan saya terkesan dengan kebersihan kota ini.

Plataran Borobudur

Sekitar pukul 7:30 kami baru masuk Plataran Borobudur padahal mobil pertama sudah masuk sekitar 1 jam sebelumnya dan saat mobil saya masuk, mobil pertama sudah pergi menikmati sunrise di Enam Langit. Kami bertiga (Itje, Lita dan saya) menikmati duduk-duduk di resto yang ada persis di seberang main lobby. Pemandangannya sangat indah karena di hamparan depan hotel adalah sawah dan pohon. Ini saja bagi saya sudah merupakan tamasya tersendiri yang layak untuk dinikmati di pagi hari. Rasa lelah tiba-tiba hilang karena adanya pemandangan sawah ini.

Tak lama kemudian sekitar 20 menit memang mobil pertama telah kembali dari Enam Langit sehingga kami komplit bertujuh: Nico, Ade, Rachel, Sri, Itje, Lita dan saya. Tak lama kemudian kami disambut oleh Bu Ani (Marketing) dan Pak Vivek Kumar (GM). Sambutan mereka sangat baik, ramah dan hangat termasuk diberi penjelasan terkait spot-spot menarik yang merupakan fasilitas hotel.

Catatan Saya …

  1. Bepergian bersama sahabat merupakan hal yang menyenangkan meskipun saya dan Itje terpisah dengan Nico. Kami bertiga memang sudah kenal sangat lama. Saya kenal Itje di tahun 1990 sedangkan Itje mengenalkan Nico ke saya sekitar dua tahun kemudian. Persahabatan yang sudah mencapai 31 tahun lebih. 
  2. Rasa lelah tidak terasa bagi saya karena sejak awal memang saya sangat mengharapkan untuk segera bisa pergi bersama dan ketika mobil yang dikemudikan Pak Dadi ini kecepatannya dibatasi, saya tidak merasakan hal ini mengganggu, bahkan saya menikmati saja sepanjang perjalanan meski juga ada kalanya saya tidur juga. Saya memang duduk di samping pengemudi.
  3. Saat shalat Subuh di Rest Area 379 A Gringsing saya merasakan ada hal yang sayang tidak dilakukan yaitu adzan Subuh. Boleh jadi masjid megah dan bagus ini tidak ada DKM nya, karena lokasi terpencil dan sepertinya jarang ada rumah tinggal penduduk. Semestinya ini merupakan ladang amal bagi penduduk sekitar untuk menghidupkan masjid ini meski jamaahnya tentu muslim yang singgah saja di jalan tol ini. Bila tidak ada imam, sekurangnya ada muadzin yang mengumandangkan adzan 5x sehari. Semoga saat itu hanya kebetulan saja tidak ada adzan mungkin karena muadzin nya berhalangan hadir.
  4. Kesan pertama masuk halaman Plataran Borobudur sungguh menyenangkan karena hamparan sawah yang luas dan perjalanan menuju lokasi hotel juga melewati sawah dan kebun. Bagi saya yang selama pandemi sangat jarang keluar rumah apalagi ke luar kota, pemandangan sawah dan kebun sangat menawan dan memberikan makna khusus bagi saya yang jarang sekali melihat sawah.

Akan saya lanjutkan di bagian 2 ….

Read Full Post »

Setelah Dzuhur saya sengaja mampir ke tukang cukur Kang Cecep langganan saya yang sejak pandemi saya tidak pernah lagi ke sini. Ini kunjungan perdana saya sejak pandemi karena sudah gerah rambut panjang. Setelah saya cukup yakin dengan prokes yang dijalankan saya putuskan kembali lagi ke sini.

Sambil menjalankan tugasnya, saya diskusi dengan Kang Cecep mengenai kondisi pandemi yang sangat sepi dimana bisnisnya turun drastis 70%. Untuk membayar listrik yang sekitar 400 ribu per bulan saja sudah sangat berat bahkan bulan lalu dibayar oleh anaknya yang bekerja sebagai marketer. Ia bercerita bahwa tagihan bulan ini naik sekitar 30% dan tidak tahu sps ysng bisa ia lakukan karena bulan lalu saja tidak sanggup membayarnya.

Catatan saya …

  1. Untuk bisa membayar listrik perbulan berarti sekurangnya ada 10 tamu yang ia layani di luar makan tiap hari. Katakanlah makan setiap hari dan kebutuhan dasar lainnya ia perlu biaya 50 ribu per hari, artinya ia butuh untuk hidupnya sendiri 1.5 juta atau ia harus bisa punya target minimum melayani 50 tamu perbulan atau sekitar 2 tamu setiap hari. Hal yang sulit dalam era PPKM karena ada kalanya tidak satupun ia layani dalam sehari dan berlangsung beberapa hari.
  2. Sikap sabar dan tawakal Kang Cecep layak diacungi jempol karena masih saja bersyukur meski kadang terucap harapan agar pemerintah memberi keringanan dalam tarif daya listrik. Ia sendiri tidak yakin akan bisa membayar bila tagihannya 400 ribu apalagi bila naik 30% menjadi sekitar 520 ribu. Uang dari mana?
  3. Bagi sebagian orang besaran UMR (upah minimum regional) sudah dianggap mencukupi untuk hidup layak. Katakanlah UMR 4 juta sebulan, boleh jadi pemasukan Kang Cecep bahkan lebih rendah dari angka ini namun masih bisa bertahan hingga kini. Semoga Kang Cecep selalu dirahmati Allah Taala, diberi penghidupan penuh berkah. Aamiin.

Read Full Post »

Awalnya dari sini …

Dua hari ini diskusi di WA Group marak dengan jatuhnya Kabul, ibukota Afghanistan, pada Taliban. Viralnya video singkat menggambarkan detik-detik Taliban menguasai istana negara yang kosong melompong nyaris tanpa penghuni dan tanpa perlawanan menggambarkan lantunan ayat suci Al Quran dengan caption

Mengenal Taliban. Ketika berhasil menguasai Istana Kepresidenan yang kosong melompong. Bukan suka Cita dan hura2 yang mereka tampak kan. Tapi bacaan ayat Suci alquran sebagai pengingat bahwa kemenangan itu datangnya dari Alloh. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. An Nasr 1-3.

Catatan saya

  1. Video tersebut menggetarkan hati karena meninggikan kalimatullah sehingga pada saat mereka menang tidak terkesan dari wajah mereka sukacita atau pesta pora, justru mereka menyimak seseorang yang melantunkan  ayat-ayat Allah. Bagaimanapun, manusia ini sangat lemah karena semua kuasa hanya dari Allah Taala semata, manusia hanya melakukan ikhtiar sekuat tenaga untuk menjadi salah satu sebab terjadinya suatu keberhasilan, dalam hal ini kemerdekaan.
  2. Kejadian Taliban mengingatkan kepada Negeri Saba’ seperti difirmankan oleh Allah subhanahu wa taala “Sungguh bagi Kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Rabb) di kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan:) “Makanlah dari rizki yang dianugerahkan Tuhan kalian dan bersyukurlah kepadaNya!’. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”. (QS. Saba’: 15).  Ini merupakan gambaran sebuah negeri yang ideal dan ternyata memang pernah ada karena semua kisah dalam Al Quran sudah pasti benar, tidak ada dusta sedikitpun karena yang menceritakan Allah sendiri.
  3. Apa yang difirmankan oleh Allah Taala sudah pasti wajib kita sebagai manusia ciptaanNya untuk meraihnya yaitu Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur yang artinya “Negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun”. Bila hal ini pernah terjadi di masa lalu, meski kita tidak tahu dimana dan kapan itu terjadinya, wajib hukumnya bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk merealisasikannya.
  4. Yang terjadi di Afghanistan insyaa Allah merupakan upaya menuju ke negeri ideal tersebut meski ada juga yang berkomentar bahwa ini merupakan kudeta dari pemerintahan sah, dari sisi proses. Namun juga bisa dilihat bahwa ini usaha rakyat Afghanistan merebut kemerdekaannya sendiri dari pemerintahan boneka yang disetir oleh Amerika Serikat. Artinya, ini merupakan upaya kemerdekaan bagi rakyat Afghanistan. Diskusi mengenai ini bisa menjadi panjang dan tidak akan ada selesainya. Toh di Mesir intervensi Amerika melalui Sisi menggulingkan pemerintah yang resmi.
  5. Sekarang Taliban menjadi Ulil Amri yang harus dipatuhi oleh rakyat Afghanistan, terlepas prosesnya menguasai Kabul dan seluruh negeri. Hal yang patut disyukuri adalah pernyataan resmi mereka dalam beberapa poin yang menurut saya bagus dan diawali dengan pernyataan bahwa semuanya terjadi karena ijin Allah Taala. Benar sekali, manusia ini lemah, semua sumber kekuatan hanya ada dari Allah subhanahu wa taala.
  6. Pemimpin adalah cerminan rakyatnya. Ini merupakan hal mendasar dalam membangun pondasi kokoh menuju negeri ideal baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Dan ini menunjuk kepada diri kita masing-masing sebagai orang beriman: apakah diri ini sudah benar-benar bertakwa kepada Allah Taala, menjalankan setiap perintahNya dan meninggalkan semua larangan Nya? 

GWH 17/08/2021

Read Full Post »

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendo’akan anak Ummu Sulaim, yaitu Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma dengan do’a,

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ


“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya.” (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480).

Dari sini seseorang bisa berdo’a untuk meminta banyak keturunan yang sholeh pada Allah,

اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي


Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii (Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri).”

Sumber: rumaysho.com

GWH 17/08/2021

Read Full Post »

Teman saya bercerita …

Suatu hari ada penjual donat kampung lewat rumah saya dan saya panggil. ‘Bu, berapaan donatnya?’ tanya saya. ‘Seribuan per biji.’

‘Saya beli 50 donat ya.’

Penjual donatnya menjawab dengan sebuah tangisan mendadak sambil berucap ‘Seharian saya keliling belum juga ada yang beli,’ sambil meneruskan tangisnya dan menyiapkan 50 biji donat.

Catatan saya:

  • Penjaja donat kampung menunjukkan rasa syukur kepada Sang Pemberi Rezeki secara spontan tanpa mengeluh. Kita harus belajar menjadi manusia yang selalu bersyukur meski kondisi sulit sekalipun.
  • Hal yang boleh dibilang remeh oleh sebagian orang, membeli banyak dari pedagang kecil, sangat bermanfaat apalagi di jaman pandemi yang sulit ini.
  • Membeli barang dagangan, bukan hanya memberi sedekah uang cash, meningkatkan derajat (izzah) dari pedagang kecil. Harapannya, agar ia selalu semangat terus dalam berikhtiyar menggapai rizki Allah Taala.

GWH 16/08/2021

#donatkampung #donat #inspiratif

Read Full Post »

Doa Agar Tidak Lemah


SEMOGA ALLAH MUDAHKAN MENGAMALKANNYA
Rasulullah صلى الله عليه وسلم biasa membaca do’a:

ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL ‘AJZI,
WAL KASALI, WAL JUBNI, WAL HAROMI, WAL
BUKHL. WA A’UDZU BIKA MIN ‘ADZABIL QOBRI
WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT.

(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di
waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta
bencana kehidupan dan kematian).” (HR.
Bukhari no. 6367)

DIANTARA FAEDAH DARI DO’A INI:

Dianjurkan untuk membiasakan do’a
tersebut.

Do’a tersebut berisi permintaan agar kita
diberi keselamatan terhindar dari sifat-sifat
jelek yg disebutkan di dalamnya.

Do’a tersebut berisi permintaan agar kita
tidak terjerumus dalam sifat-sifat jelek
tersebut.

Meminta perlindungan dari sifat ‘ajz, yaitu
tidak adanya kemampuan untuk melakukan
kebaikan.

Meminta perlindungan dari sifat kasal, yaitu
tidak ada atau kurangnya motivasi untuk
melakukan kebaikan padahal dalam keadaan
mampu untuk melakukannya.

Meminta perlindungan dari sifat al

jubn,artinya berlindung dari rasa takut (lawan
dari berani), yaitu berlindung dari sifat takut
untuk berperang atau tidak berani untuk
beramar ma’ruf nahi mungkar.

Meminta perlindungan dari al harom, artinya
berlindung dari kembali pada kejelekan umur
(di masa tua). Ada apa dengan masa tua?
Karena pada masa tua, pikiran sudah mulai
kacau, kecerdasan dan pemahaman semakin
berkurang, dan tidak mampu melakukan
banyak ketaatan.

Meminta perlindungan dari sifat bukhl, artinya
berlindung dari sifat pelit (kikir). Yaitu do’a ini
berisi permintaan agar seseorang bisa
menunaikan hak pada harta dengan benar,
sehingga memotivasinya untuk rajin berinfak
(yang wajib atau yang sunnah), bersikap
dermawan dan berakhlak mulia. Juga do’a ini
memaksudkan agar seseorang tidak tamak
dengan harta yang tidak ada padanya.

Sumber: rumaysho.com


Read Full Post »