Saudara-saudaraku yang insya Allah dirahmati Allah Taala,
Suatu ketika Rasul Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai kapan akan terjadinya hari kiamat. Apa yang kemudian beliau jawab? Bukannya menjawab namun beliau justru menanyakan kembali tentang apa yang telah ia siapkan bila kiamat tiba kepada penanya.
Sungguh, ini menunjukkan betapa bijak junjungan kita ini karena beliau ingin sekali umatnya berpikir secara sistematis tentang pertanyaan mana yang paling prioritas untuk dilontarkan. Hal ini sejatinya benar karena tak ada yang tahu kapan kiamat akan terjadi selain Allah Taala. Kesiapan kita menghadapi kiamat itulah yang lebih strategis ditanyakan daripada kapan kiamat tiba, karena akan buang-buang waktu membahas kapan kiamat tiba.
In The Court of The Mahsyar King
Al Quran Nur karim telah menguraikan di beberapa ayat tentang kejadian kiamat yang mengerikan dan bagaimana nanti manusia dibangkitkan dari alam kubur, ruh akan juga dipertemukan dengan badannya, mereka kemudian dikumpulkan di padang Mahsyar tanpa busana, tanpa rasa malu, karena begitu besar kecemasan mereka. Mereka dibiarkan berdiri di padang Mahsyar yang luas selama setengah hari sehingga mereka kepanasan.
Tunggu dulu …
Jangan remehkan setengah hari itu seperti yang kita jalani di dunia ini. Banyak mungkin diantara kita menyepelekan setengah hari karena sebagian dari kita sudah terbiasa dengan berdiri sepanjang setengah hari, atau sambil jalan kaki, atau sambil menaiki sepeda atau sambil mengantri pelayanan tertentu. Sudah banyak kisah dari ulama yang menggambarkan perkiraan ini:
- Setengah hari di hari pembalasan nanti sama dengan 50.000 (lima puluh ribu) tahun. Ini jelas, berbeda dengan dimensi waktu yang saat ini kita kenal. Angka 50 ribu tahun belum pernah dan tak akan pernah kita bisa bayangkan karena paling banter juga kita hidup hanya sampai usia 63 tahun, atau ada beberapa orang yang bisa meampaui usia 100 tahun. Namun, 50 ribu tahun? Tak terbayangkan!
- Matahari akan didekatkan oleh Allah sejauh 1 mil, jadi lebih panas dari yang selama ini kita rasakan.
Maka, dua hal tersebut cukuplan membuat kita hati kita kecut karena begitu super duper maha dahzyat hebat kejadian di padang mahsyar ini. Coba bayangkan!
Dalam salah satu ceramahnya, Dr. Zakir Naik mengatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah yang paling sempurna dan selama hidup di dunia diberi free will (kebebasan memilih) terhadap apa yang ia ingin jalani selama hidup di dunia ini. Allah sudah menurunkan Al Quran sebagai panduan hidup dan contoh terbaik manusia yang menjalankan panduan hidup tersebut, yakni Rasul kita Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah perintahkan untuk mengikuti Al Quran dan contoh2 Rasul. Namun, kalau manusia tak mau, ya silakan … tak ada paksaan dan Allah tetap memberi rezeki dan nikmat selama hidup di dunia. Ia tetap mendapatkan kenikmatan hidup di dunia, bahkan bisa jadi kaya harta.
Namun …harus diingat bahwa Allah adalah Raja Diraja
Pada hari kebangkitan nanti, Dia lah yang MAHA KUASA. Manusia yang berkumpul di Padang Mahsyar sudah tak punya lagi free will. Mereka harus ikut ketentuan Allah. Semua manusia dibiarkan saja berkumpul dan tanpa ada kebebasan lagi karena mereka semua sudah berada di bawah kekuasaan Allah Taala dan free will telah dicabut dari manusia.
Di tengah suasana yang panas di Padang Mahsyar itu, ada sekelompok manusia yang beruntung dan berbahagia karena mendapat naungan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ada tujuh orang yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang ‘adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang cinta karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya, seorang yang diajak mesum oleh wanita yang berkududukan dan cantik lalu ia mengatakan “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya dan seorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi, lalu kedua matanya berlinangan air mata.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Nah,
Kalau kita percaya dengan hari akhir dan mengikuti petunjuk yang digariskan oelh Allah melalui utusanNya, kita bisa pilih satu atau beberapa hal yang bisa menjadi sebab dinaunginya kita oleh The Mahsyar King: Allah subhanahu wa ta’ala seperti telah diuraikan Rasul dari hadits shahih di atas:
- Bila kita dalam posisi sebagai penguasa, menjadi penguasa yang adil dan menggunakan hukum Allah sebagai dasar berpijak
- Selalu memanfaatkan waktu beribadah kepadaNya, menjauhkan diri dasi segala bentuk maksiat
- Mencintai masjid dan setiap saat selalu merindukan menghadiri masjid, sekurangnya mendirikan shalat fardhu BMW (berjamaah di masjid pada awal waktu)
- Mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah atau berpisah karena Allah
- Mencontoh Nabi Yusuf yang menghindari diajak berzina oleh wanita berparas cantik dan memiliki kedudukan tinggi karena “Saya takut kepada Allah“
- Rajin bersedekah namun tak menggembor-gemborkan namanya untuk diumumkan sebagai pemberi sedekah
- Berdzikir kepada Allah di tempat yang sepi dan menangis karenanya.
Ingatlah, bila adzab Allah belum turun saat kita di dunia itu bukan berarti kita akan selamat di hari kebangkitan. Saat ini kita masih punya free will dan masih bisa kita gunakan sampai kita dipanggil dan masuk liang lahat. Namun nanti di Padang Mahsyar, kita tak lagi punya free will dan semuanya dibawah kuasa Allah Taala. Apa tidak sebaiknya kita menyiapkan bekal sekarang agar kita selamat In The Court of The Mahsyar King.
How progressive is your life? Bukankah kita harus menjadi lebih baik hari ini daripada kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini?
Wallahu’alam bishawab