Bada Ashar ini tadi saya tiduran leyeh2 sambil baca artikel. Tiba-tiba saya tertarik mengambil gambar pemandangan yang saya lihat dari jendela kamar saya dan fokus saya justru pada deretan genteng yang tersusun rapi dan kelihatan kokoh. Saya berpikir, mereka ini sudah berada di tempatnya sangat lama, rasanya sudah lebih dari 20 tahun karena tepatnya saya menempati rumah ini sejak 2003. Terbayang di saya bila deretan genteng ini ternyata tidak kokoh alias ada yang berlubang atau susunannya bergeser, maka saya dan keluarga sudah kerepotan terutama saat hujan tiba. Saya juga tidak ingat apakah pernah kejadian bocor dari genteng yang bergeser. Tapi yang pasti, saya merasa bahwa susunan genteng yang terlihat rapi di foto ini sudah melindungi saya dan keluarga dalam waktu yang lama. Alhamdulillah.
Pemandangan seperti ini membuat hati lega dan nyaman meskipun dari foto di atas sebenarnya tidak ada satupun yang spektakuler. Saya justru menikmati suasana seperti ini seperti halnya saya menikmati keindahan pantai di Pulau Bali, misalnya. Semuanya menjadi indah bila kita memilihnya sebagai suatu keindahan, tanpa ada paksaan. Artinya, yang namanya wisata atau healing bisa dilakukan kapan saja di tempat manapun bahkan ketika melihat comberan sekalipun. Jadi ingat, saya pernah berhenti mancal pedal sepeda dalam perjalanan sepeda ke Kaliurang dari Candi Prambanan, meendengar bunyi suara air gemericik, saya berhenti untuk menikmati kali tersebut. Nanti kalau ketemu fotonya, akan saya posting di situs ini.
Edit beberapa menit setelah posting ini (Alhamdulillah fotonya ketemu di Google Photos) ….
Selamat menikmati wisata ….
Salam,
GW 09/05/2024