Assalamualaikum wr wb.
Ini adalah ringkasan kutbah Jumat hari ini, 22 April 2011 di masjid Nurul Ikhlas. Khatib membahas tentang fenomena bom bunuh diri yang belakangan ini terjadi di Cirebon. Hal ini jelas tak sesuai dengan ajaran Islam yang sangat mecintai perdamaian. Pembom tak bisa mengatasnamakan Islam sebagai justifikasi atas tindakan kejinya. Kemungkinan pembom dan teroris memahami Al Quran dari aspek tekstualnya saja, tak melihat konteksnya, azbabun nuzul nya kenapa sebuah ayat itu diturunkan.
Mari kita tengok surah At Taubah ayat 4-5 yang berbunyi seperti ini:
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu , maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan [5] Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dari teks yang tertulis sepertinya diperintahkan untuk membunuh orang musrik. Padahal itu adalah dalam konteks sedang berperang, bukan dalam kondisi damai seperti dewasa ini.
Ada dua hal untuk menepis pandangan tersebut:
- Dalam Islam ada etika peperangan. Ada rambu2 yg harus ditaati umat islam saat berperang. Rasul melarang membunuh perempuan, anak2, org tua, PRT, dlsb. Walatahlu …tak boleh membabi buta.
- Rasul juga bergaul dg org2 musrik, nasrani, yahudi. Rasul tidak membumi-hanguskan nasrani.
Dalam peperangan yg legal saja Rasul melarang membabi buta, membunuh org2 yg tak ada hubungannya dg perang. Bagaimana membunuh orang di dalam rumah Allah, masjid. Bagaimana. Barangsiapa membunuh satu org jiwa saja maka seakan membunuh seluruh kehidupan.
Mudah2an kita bisa membentengi keluarga kita dari pengaruh pencucian otak sehingga berperilaku menyimpang dari ajaran Allah SWT.
Wass,
Leave a comment